Senin, 18 Februari 2019

REVIEW: Novel "Nonversation" Karya Valerie Patkar


Judul : Nonversation
Pengarang : Valerie Patkar
No ISBN : 978-602-483-293-3
Penerbit : Penerbit Bhuana Ilmu Populer
Penyunting : Ani Nuraini Syahara
Desain : Yanyan Wijaya
Tahun Terbit : 2019
Harga : Rp 98.000,-
Tebal : 339

Deskripsi :
Nonversation, sebuah novel yang menerjemahkan kata 'kehilangan' dari perspektif seorang sahabat, pengagum, anak dan orang tua. Bercertia tentang mereka yang sederhana namun berarti segalanya, Tentang mereka yang punya kesempatan namun tak punya keberanian, dan tentang mereka yang dibutuhkan namun diam-diam juga membutuhkan.

Nonversation adalah cerita sederhana.
Sederhana yang menjadi segalanya.

Tertanda,

Audirga dan Theala

Blur :
Teman, katanya.
Cinta, rasanya.
Pupus, akhirnya.

non.ver.sa.ti.on
n when nothing becomes everything.


Sesederhana gue suka dengan buku dan segala isi ceritanya, sesederhana itu pula seseorang mengenalkan gue dengan Nonversation. Ini bukan kali pertama gue melakukan review mengenai cerita yang dibuat oleh penulis bernama Valerie Patkar tersebut. Namun rasanya tetap sama. Ada takjub yang tak bisa gue gambarkan, ada sedih yang mengurai air mata, ada sesak yang menghimpit hati, namun ada bahagia yang ia torehkan untuk rasa sepi yang ia rasakan.


Nonversation adalah novel kedua yang dibuat oleh Valerie. Tentu saja penggemarnya sudah tahu apa novel pertama yang ia rilis. Sebagaimana rasa takjub itu ada pada Nonversation begitupun dengan Claires. Tapi entah entah, gue tetap lebih merasa hidup ketika membaca Nonversation. Iya, sebegitu bucinnya gue sama novel yang satu ini sampai mau mereview kembali tapi dalam bentukan asli.

Entah apa meracuni pikiran gue saat itu sampai gue mencatat tanggal preordernya. 16 November 2018 dan itu berarti sudah satu tahun dari pertama gue mereview ceritanya. Terbayang nggak, selama satu tahu gue galau karena Nonversation versi wattpad hingga nggak bisa berkata-kata waktu mengikuti PO yang kedua. Dahsyatnya lagi, hanya 3 menit waktu war yang kita punya untuk bisa mendapatkan buku itu.



Beda dengan penulis lainnya yang hanya terbiasa membubuhkan TTD ataupun merchandise biasa aja, valerie mengeluarkan hal yang baru. Ada buku, ada paket ujian deli, amplop dan soal ujian (ini untuk mengetahui novel yang selanjutnya akan dikeluarkan kalau gue nggak salah ya), terakhir sticky note.

Kalian tentu tidak asing dengan sticky note, Dirga dan Ela. Yups, itu keunikan mereka. Ketika sticky note hanya dianggap kertas kecil yang nggak penting, tapi bagi mereka itu hidup. Separuh dari hidup mereka.

Terus ada yang nanya, bedanya wattpad sama novel apa sih?

Sejujurnya ga jauh beda. Tapi di novel kamu bisa lebih memahami bagaimana perasaan Dirga terhadap Ela, bagaimana Ela terhadap Dirga dan bagaimana kisah mereka yang sesungguhnya. Ela menyampaikan ini di novelnya "Dirga, see you again, in a better us, when nobody hurts including us". Iya, novel menggambarkan secara mendetail tentang mereka. Bagaimana mereka memulai dan bagaimana mereka mengakhiri. Atau lebih tepatnya bagaimana Dirga memulai kemudian akan mengakhirinya. Dia tetap menjadi pria bodoh yang merelakan kebahagiaannya pergi. Dia juga tetap Dirga yang sok-sokan merasa bahagia merelakan segalanya dia pergi. Itu Dirga yang kita kenal. Dia sendiri dalam mencintai.

Bedanya lagi, novel juga menggambarkan dengan jelas bagaimana Papa Dirga belajar untuk menerima anak-anaknya. Sadar bahwa selama ini ia salah dan sadar bahwa ia melukai anak-anaknya. Dia nggak berubah. Tapi dia tahu cara mencintai anaknya dengan benar. Kembali.

Bedanya lagi, novel menampilkan Trian dengan segala luka yang ia punya. Tidak sedetail yang di wattpad tapi akan ada masa di masa kalian sadar bahwa Trian tidak mengenal Ela. Ia hanya merasa bersyukur punya Ela setelah mantannya yang terdahulu.

Tapi apapun itu. Intinya tetap sama. Nonversation membicarakan tentang kehilangan yang paling dalam. Kehilangan akan segalanya bagi dia yang sederhana. 

339 halaman, mengajarkan gue bahwa hilang yang gue rasain sekarang nggak akan sama dengan kehilangan yang orang lain rasakan.
339 halaman, mengajarkan gue untuk lebih paham bahwa sakit bukan berasal dari orang lain tapi diri kita sendiri.
339 halaman, mengajarkan gue untuk lebih mencintai diri gue sendiri dahulu kemudian mencintai orang lain.

Karena hakikatnya sama. 339 halaman dan ending paling menyakitkan ialah melihat Theala bahagia bersama masa depannya dan Dirga bersama kesendiriannya.

Kecewa?

Jelas. Ekspetasi seorang pembaca lebih tinggi daripada penulisnya. Resiko besar untuk mengambil ending yang diluar dugaan pembaca. Ketika semua berharap mereka bisa bersama dan saling memahami satu sama lain, justru Val mengajarkan untuk tidak berharap pada apa yang terjadi. Katanya ending bukan berarti semua akhir. Bisa jadi 20 tahun kedepannya mereka kembali bersama, entah dengan status apa dan keadaan seperti apa.

Tapi yang pasti, 339 halaman mengajarkan gue bahwa setiap cerita memang memiliki akhir tapi bukan berarti itu akhir.

Terimakasih Nonversation.
Terimakasih Gamaliel Audirga Danuandra.
Terimakasih Theala Radista Queensy.
There is no hapy ending in life
Only probability exists;
Probability of falling
Probability of separating
Probability og getting fixed
Probability of bein reunited

There is no happy ending in life
Only endless chances exist

Valerie Patkar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Novel : Serangkai Karya Valerie Patkar

  Review “Serangkai” Karya Valerie Patkar   Judul : Serangkai Penulis : Valerie Patkar No. ISBN : 97862304029876 Penerbit : Bhuana...