Tampilkan postingan dengan label Mental illness. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mental illness. Tampilkan semua postingan
Kamis, 17 Oktober 2019
Rest In Peace Sulli a.k.a Choi Jin Ri
Selamat jalan uri Princess, Sulli.
You did well, Eonnie!
Sulli atau yang memiliki nama lengkap Choi Jin Ri merupakan salah seorang aktris cilik yang berevolusi menjadi gadis cantik serta bisa bermain peran dengan hebat dan seorang penyanyi yang energik, ceria dan penuh semangat. Bernaung di salah satu agensi terbesar SM Entertain, Sulli mengakhiri kehidupannya setelah bertahan menjalani kehidupannya yang penuh dengan cibiran dari netizen.
4 hari udah berlalu dari beredarnya berita mengenai kepergiaan Sulli Eonnie dan sampai detik ini pun gue masih menolak untuk percaya. Gue bukan fans f(x) tapi gue tahu mereka. Gue suka semua artis SME apalagi yang generasi pertama dan kedua. Generasi yang membuat gue mengenal lebih banyak pengalaman hanya karena gue suka sama mereka. Bagi gue, mereka healing.
Sebegitu hebatnya pengaruh mereka dalam hidup gue sampai gue menyebut mereka healing. Iya, semenjak gue memutuskan untuk hanya sekedar suka, sesekali gue masih memperhatikan mereka dari jauh. Bagaimana kehidupan mereka yang secara perlahan mulai berubah dratis. Bagaimana mereka yang gue kenal dengan cerianya mereka, satu persatu mulai tumbuh menjadi sosok dewasa yang ingin menunjukkan diri mereka. Bagaimana mereka menemani pertumbuhan gue juga.
Hari di mana Sulli Eonnie memilih untuk mengakhiri hidupnya, gue cuman berpikir begini, "Ah, dunia kpop gue udah nggak seindah dulu lagi". Gue yang mengikutinya hampir 7 tahun lamanya dan gue menyadari banyak perkembangan yang terjadi. Dan gue sampai ditahap ini. Gue menyuarakan itu pada teman seperkpopan gue sejak awal dan dia pun mengatakan iya walau tak sepenuhnya. Sedih rasanya harus berada di posisi ini.
Kalau ada yang bertanya apa sih bedanya jadi Kpop Fans dulu dan Kpop Fans sekarang, jawaban gue beda...banget. Sebeda itu sampai rasanya gue mau murka lihat mereka yang semena-mena mengatur kehidupan idolnya. I mean, kalian pernah mikir nggak tentang perjuangan mereka untuk sampai ke puncak ini? Itu semua ga seinstan yang kalian pikir. Generasi sebelumnya lebih menghargai idolnya untuk melakukan apapun. Mungkin memang akan ada haters tapi ya hanya sebatas itu. Ucapannya juga ga kayak sampah yang kali ini gue lihat. Cek video The Hate Comments That Made Sulli Dead deh.
Kehidupan idola kalian itu nggak semudah yang kalian pikirkan. Mereka harus hidup dalam kepura-puraan seolah mereka baik-baik aja dibalik rasa sakitnya mereka karena cacian kalian. Mereka hidup dalam topeng mereka untuk bisa membuat kalian senang. Mereka menghibur kalian sementara mereka pun butuh hiburan. Bisa nggak sih kalian itu nggak usah mengurus hal lain yang berhubungan sama kehidupan mereka sendiri. Kalau nggak suka, ya udah pergi dari lingkaran hidup dia. Jangan datang hanya untuk jadi toxic yang pada akhirnya kalian merebut nyawa dia.
Dari postingan gue tentang kematian Jonghyun pun, gue udah bilang ke kalian, mental illness itu bukan sesuatu yang main-main. Orang yang kelihatan normal dan hidup dengan menyembunyikan keadaan mereka lebih berpotensi untuk memilih jalan pintas untuk mati. Apalagi Sulli Eonnie yang sudah mempunyai depresi. Kenapa harus mengulang luka yang sama lagi? Kenapa kalian nggak belajar dari para shawol yang kehilangan idol mereka? Kenapa harus ada kejadian lainnya seperti ini? Kalian dan jari kalian lah yang membuat mereka berada dalam keadaan parah ini. Please, mulai sekarang, hargai idol kalian. Hargai privacy mereka, keputusan mereka dan kemampuan mereka. Kalau memang kamu nggak bisa dukung mereka, lebih baik diam dan menjauh. Tak perlu mengusik hidup mereka dan jadi haters. Apa untungnya sih jadi haters? Dapat apa kalian dari 'membenci orang'?
Perpisahan yang paling menyakitkan adalah kehilangan orang yang kamu sayangi selama-lamanya. Dan jangan sampai karena egoisnya kalian, idol kalian pun akan mengalami hal itu. Bukan gue mendoakan tapi bersikaplah yang bijaksana. Suka mereka seadanya, sayangi mereka secukupnya, hargai mereka apa adanya, dan kalaupun ada yang mau membenci, benci mereka secukupnya. Ga usah sampai melontarkan kalimat sampah, yah. Dunia ini udah buruk, jangan sampai orang-orang baik kayak kalian menjadi buruk hanya karena menjadi seorang haters.
For the last,
Rest in Peace, Eonnie!
You did well!
I love you!
Jumat, 05 April 2019
Artikel "Pentingnya Kesehatan Mental"
Saat ini, masyarakat sudah tidak merasa asing lagi dengan istilah kesehatan mental. Bahkan bisa dikatakan bahwa mereka sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan mental tersebut. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia yang dibuat oleh World Federation for Mental Health yang jatuh pada tanggal 10 Oktober. Tujuannya agar masyarakat menaruh perhatian lebih terhadap masalah kesehatan mental dan dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari (Sugiyanto, 2011). Kesehatan mental ialah kondisi psikologis di mana individu menyadari kemampuannya, mampu menghadapi stres dan menyelesaikan dengan cara positif, mampu bekerja produktif dan efisien dan mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan di mana ia berada (World Health Organizatioin dalam Herman & Llopls, 2005).
Setiap
tahunnya, Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati namun dengan teman yang
berbeda-beda. Pada tahun 2018, World Federation for Mental Health mengusung
tema “Young People and Mental Health in A Changing World” yang artinya
diharapkan tumbuh generasi baru yang bahagia, tangguh dan sehat mental dalam
menghadapi perubahan dunia ini. Ini penting untuk dilakukan karena melihat
perubahan yang terjadi saat ini maka besar kemungkinan generasi penerus bangsa
akan semakin dihadapkan pada permasalahan yang lebih kompleks lagi. Tidak hanya
dalam keluarga, namun dari berbagai aspek termasuk pendidikan, pekerjaan dan
gaya hidup yang dapat memicu terjadinya stress, penggunaan alkohol dan
obat-obat terlarang, perilaku seks bebas dan resiko lainnya. Kesehatan mental
generasi muda akan mencerminkan kesehatan dan masa depan bangsa (Ikatan
Psikologi Klinis Indonesia, 2018).
Mengapa
kesehatan mental itu menjadi penting? Karena hal ini merupakan bagian integral
dari kesehatan. Sesempurna apapun fisik yang dimiliki, bila jiwa kurang sehat,
maka kualitas hidup seseorang akan berkurang. Orang dengan mental yang sehat
dikatakan dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain, bisa mempercayao orang lain serta merasa
senang menjadi bagian dari kelompok tersebut.Menurut Schneiders dalam Semiun
(2006), ada sembilan kriteria orang yang sehat mental, yaitu: efisiensi mental,
pengendalian dan integrasi antara pikiran dan perilaku, integrasi motif-motif
serta pengendalian konflik dan frustasi, perasaan dan emosi yang positif juga
sehat, ketenangan dan kedamaian pikiran, sikap yang sehat, konsep diri (self concept) yang sehat, identitas ego
yang adekuat, serta memiliki hubungan yang adekuat dengan kenyataan.
Lalu
bagaimana cara meningkatkan agar masyarakat memiliki mental yang sehat? Mental
Health Council of Australia (MHCA) membagikan 10 tips yang dapat dilakuakn
untuk menjaga kesehatan mental (Muhammad, 2012), yaitu :
1.
Rencana
hidup. Ada baiknya kita selalu fokus pada tujuan hidup dan tetap tenang dalam
menjalani hidup. Sebaiknya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan
menuliskan tujuan-tujuan hidup yang baik dan yang ingin dicapai dalam per-hari,
per-minggu, per-tahun bahkan dalam jangka panjang sekalipun. Dalam perencanaan
ini, tulislah berdasarkan prioritas dan cobalah untuk mencapainya satu per
satu. Tapi ingat, sebaiknya apa yang hendak diraih adalah hal yang realistis.
2.
Lakukan
diet yang sehat. Diet bukan berarti membatasi apa yang hendak dimakan, tetapi
juga memperhatikan apa yang akan dimakan. Ada baiknya makanan yang dipilih
memiliki kandungan nutrisi yang sehat. Gizi yang baik tidak hanya baik untuk
kesehatan fisik saja tetapi juga untuk kesehatan mental.
3.
Mendengar
musik. Walaupun terdengar ringan, namun seringkali orang-orang menganggap bahwa
kegiatan ini tidak memiliki makna. Padahal, dengan mendengarkan musik dapat
membantu merilekskan dan mengurangi stress terhadap individu. Hal ini bisa
dilakukan saat sedang bekerja atau mengerjakan tugas.
4.
Istirahat
yang cukup. Kurang tidur dapat meningkatkan stres, perubahan mood, kelelahan
dan mengganggu mental seseorang. Jika merasa lelah, sejenak sisihkan waktu
untuk beristirahat dan jangan lupa minum air hangat. Sebaiknya, matikan alat
elektronik berupa handphone sebelum 30 menit menjelang tidur.
5.
Kurangi
ketergantungan. Jika kamu seorang yang candu akan rokok ataupun alkohol, ada
baiknya untuk mengurangi. Bahkan lebih baik lagi jika bisa menghentikannya.
Karena hal ini akan merusak kesehatan baik fisik maupun mental.
6.
Mematikan
alat-alat elektronik. Tidak hanya mengurangi candu terhadap rokok dan alkohol,
kamu juga harus mengurangi ketergantungan akan barang-barang elektronik seperti
handphone, laptop dan televisi. Setidaknya lakukan ini 5 sampai 10 menit
perhari. Sebagai gantinya, kamu bisa berolahraga atau berjalan-jalan keluar.
7.
Bersosialisasi.
Adanya media sosial memang memudahkan kita untuk berinteraksi satu sama lagi,
tapi komunikasi dengan tatap muka membuat kamu merasa lebih bahagia.
8.
Menjadi
orang yang lebih aktif. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang dapat
menjadi saran kamu untuk menyalurkan hobi, kegemaran dan aktifitas-aktifitas
positif lainnya. Hal ini juga dapat dianggap sebagai cara untuk menjaga
kesehatan mental.
9.
Berolahraga.
Walaupun hanya 10 sampai 15 menit, ternyata dengan berolahraga kamu dapat
meningkatkan kesehatan kamu baik secara fisik maupun mental. Minimal lari atau
bahkan sekedar jalan di sekitaran rumah.
10.
Cari
dukungan atau pelayanan. Jangan takut atau malu mendatangi dokter untuk
berkonsultasi. Karena setiap manusia memiliki masalah dalam kehidupannya dan
mungkin sulit untuk membagikannya dengan orang lain.
Daftar
Pustaka
Herman,
H., & Jane-Llopls, E. (2005). Mental health promotion in public health. Global Health Promotion, 42.
Ikatan
Psikologi Klinis Indonesia. (2018). Hari kesehatan jiwa sedunia 10 Oktober 2018
: Generasi muda yang bahagia, tangguh dan sehat jiwa menghadapi perubahan dunia
[Web log post]. https://ipkindonesia.or.id/pernyataan-ipk-indonesia/2018/10/hari-kesehatan-jiwa-sedunia-10-oktober-2018-generasi-muda-yang-bahagia-tangguh-dan-sehat-jiwa-menghadapi-perubahan-dunia-/.
Diakses pada 2 Januari 2019.
Muhammad,
D. (2012). Sepuluh tips untuk kesehatan mental. https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/10/10/mbors0-sepuluh-tips-untuk-kesehatan-mental. Diakses pada 2
Januari 2019.
Semiun,
Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sugiyanto.
(2011). Selamat hari kesehatan mental se-dunia. Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Selamat membaca. Boleh kunjungi juga yang ada di webnya. Banyak artikel menarik soalnya.
Terima kasih.
Kamis, 21 Desember 2017
Selamat Jalan, Kim JongHyun! Dedicated for him.
Halo semua.
Selamat datang di post terbaru gue. Kali ini, gue ga akan bicarain tentang review, baik review novel, review film, review drama korea ataupun review lagu dan review lainnya seperti biasa. For this day, i want share for us something happend with fans SHINee or fans of K-Pop.
This post dedicated to especially Kim JongHyun and the other artist on Korean, the other people who have a mental illness. Biar kita sadar dan paham dengan kondisi orang sekitar kita. Dan sedikit aware sama kondisi mental di dunia.
Pertama, gue mau kasih tau alasan kenapa akhirnya gue angkat bicara soal ini. Bukan karena gue mau sok-sokan mau jadi petuah buat kalian. Enggak sih. Cuman gue lelah aja sama kalian yang merasa diri kalian itu benar dengan cara mengolok-olok orang-orang yang menyebut dirinya Korean's Fans. Gue juga lelah sama kalian-kalian yang katanya "manusia" tapi nggak punya rasa "kemanusiaan". Intinya gue cuman mau supaya kalian juga sadar, manatau (manatau nih ya) kalian juga sedang mengalami mental illness dan melakukan hal kayak gini tuh menjadi cara kalian untuk membebaskan diri kalian dari penjara sengsara despresi kalian.
Oh iya, i'm korean's fans but i'm not Shawol. Bukan berarti juga gue nggak suka SHINee. I'm SMStan. Ketika yang lain bilang kalau gue hanya memandang satu penyanyi atau artis K-Pop dengan sebelah mata kalian salah. Karena gue memandang mereka menggunakan kedua mata gue yang terbuka lebar dan tidak merasa dipaksa untuk menyukai mereka. Dan kalau kalian bilang, berita menggemparkan tentang JongHyun itu membuat Indonesia ikut gempar, iya gue akui cukup gemparlah dikalangan anak K-Pop. Kalian pasti bilang, "Lebay, ih. Orang dia aja nggak kenal lo, kenapa lo mesti rela capek-capek nangis sampai mau bunuh diri karena dia. Gila." Hey guys, it's not a simple case. Ini masalah kita mencintai seseorang dan seseorang itu pergi untuk selamanya. Ketika lo kehilangan orang yang lo sayang juga pasti lo akan nangis kejer bahkan sempat terbesit sama lo untuk nyusul mereka, kan? Jadi jangan bilang mereka itu lebay. Iya, dibeberapa masalah mereka berlebihan. Tapi sesuatu yang berlebihan itu bukan hal buruk yang pantas untuk lo jadikan bahan cemooh atau lelucon. Seorang penulis salah satu cerita Wattpad juga menyampaikan ini ke para pembacanya. "Setiap manusia punya hak untuk sedih, depresi, kecewa dan marah. Gak salah. Kita semua punya fasenya dan ga perlu malu untuk jadi semenyedihkan itu."
Ketika gue terus membaca itu secara berulang-ulang, gue cuman bisa tersenyum. Karena apa? Karena gue pernah ada diposisi itu. Gue ada di fase yang sangat amat menyedihkan padahal mungkin bagi kalian itu biasa aja. Itu gue-nya aja yang berlebihan. But guys, itu masa gue. Kalian tahu apa yang terbesit saat itu? Saat ketika gue mencintai sekelompok boyband yang pentolannya cukup terkenal, lalu gue mulai jadi fanatik dan sering mengalami mood swing ketika beberapa hal yang nggak gue inginkan terjadi pada mereka. Bahkan apa yang mereka lakuin saat ini, belum seberapa sama gue yang bisa 'nangis' hanya karena beberapa member boyband yang gue suka keluar. Itu belum seberapa dengan apa yang mereka rasakan saat ini ketika gue hanya uring-uring nggak jelas saat konser mereka diadakan di Indonesia.
'Ah, ternyata benar. Fase itu ada dalam hidup gue.' Gue menjadi manusia paling menyedihkan hanya karena mereka. Gue menjadi sangat tak terkendali ketika gue menyayangi mereka dan menganggap mereka sebagai orang yang pantas untuk disayangi. Gue tau, mungkin sekarang kalian -orang-orang yang tidak berada dalam posisi itu atau kalian belum pernah berada di posisi itu, menganggap ucapan gue konyol, tapi percayalah, fase itu akan muncul dalam hidupmu. Bukan bicara tentang konteks 'Korean Halluy' tapi tentang bagaimana lo mengagumi seseorang dan seseorang itu bukan orang yang bahkan bisa lo gapai.
Mereka yang menggilai artis korea bukan robot yang dipaksa untuk menyukai seorang pria yang berjuang untuk sembuh dari depresinya. Mereka yang mencintai artis korea bukan sebuah lelucon yang bisa kalian cemooh kayak gitu. Mereka punya hati dan saat ini hati mereka sedang rapuh karena kehilangan sosok yang mereka sayangi dan mereka cintai. Bukan hal yang wajar untuk kalian mencemooh atau bahkan menjadikan ini bahan lelucon.
Come on. Open your mind. Lihat sekeliling lo. Saksiin berapa banyak juta orang yang ada di bumi ini yang tersiksa hanya karena ucapan or your statement yang kadang nggak pake 'O'. "Mulutmu harimaumu" dan "Tanganmu juga harimaumu". Jangan biarkan kejadian yang sama terulang untuk beberapa kasus lainnya. Kematian bukan sesuatu hal yang lucu. Dan kematian bukan tentang bagaimana seseorang action tapi tentang bagaimana seseorang itu bisa merelakan dan meluapkan perasaan mereka hanya karena ditinggal. Jangan bandingkan kematian Jonghyun dengan kejadian yang ada di Palestina. Itu beda, guys. Konteksnya aja udah beda.
Alasan kedua kenapa gue akhirnya angkat bicara adalah karena gue pengen buat ini sebagai self-reminder buat kita semua. Kalau ternyata depresi itu bukan sesuatu yang remeh. Kalau ternyata kita harus sadar sama kondisi diri kita sendiri, aware sama teman kita yang mungkin kelihatannya baik-baik aja tapi punya beban berat dipundaknya, aware sama keluarga kita yang mungkin mereka kelihatan cerita tapi ternyata punya cerita tak terduga dibalik itu semua. Pokoknya aware sama kondisi lingkungan kita. Gue nggak begitu paham sama depresi tapi yang gue tahu, depresi bisa menjadi penyebab kematian. Angka kematian orang yang bunuh diri paling besar di korea itu disebabkan karena depresi.
Gue baca salah satu artikel yang membicarakan tentang kematian Jonghyun dan itu karena SAD yang dialami. SAD sendiri adalah salah satu jenis depresi yang dikarenakan perubahan musim. Bagi kita yang hidup hanya di dua musim, hal ini tidak terlalu berpengaruh (tapi bukan berarti kalian bisa sepele sama ini). SAD bisa mengganggu mood seseorang dikarenakan pergantian musim. Katanya orang terlihat lebih ceria ketika musim semi namun menjadi sedih dan lelah atau bahkan memiliki tingkat depresi yang tinggi ketika musim dingin tiba.
Mental illness bukan sesuatu yang asing buat kita. Banyak jenis-jenis mental illness yang harus kamu ketahui. Setidaknya kerangka luarnya aja. Tapi back to us, kalau lo mau sih. Kalau enggak ya udah, jalani aja hidup lo seperti biasanya.
Next post, mungkin gue akan mulai post beberapa hal tentang mental illness bahkan tentang penyakit-penyakit jiwa lainnya. Hitung-hitung gue berbagi ilmu. Senang bisa berbagi dengan kalian.
Untuk Shawol, SMStan, Fans of KPop, tetap semangat! Saling menjaga satu sama lain dan saling menghargai satu sama lain. Kita keluarga dan selamanya akan menjadi keluarga.
Btw, gue ada info untuk yang di Medan.
Project 100 roses+balloons for Kim Jonghyun by Kpopers Medan
Acara : 100 roses+balloons for Jonghyun
Hari : Sabtu, 23 Desember 2017
Jam : (kumpul jam 13.00) 14.00-selesai
Tempat : Taman cinta pintu 1 USU
Dresscode : Putih 📌Bunga, balon, handbanner, dan sticky notes sudah disediakan dari kami. Kalian nanti tinggal patungan buat bunga dll nya itu aja. Gamahal kok^^ 📌Diharapkan membawa pulpen/pensil masing2 untuk menulis "stickynotes hope for kim jonghyun"
📌Yang tau lokasinya lgsg dateng aja gapapa
Cp ke bidadari tak bersayap👇🏻
— WA: 082114058597 (nuna)
083199098511 (bby)
Kuy datang.
Dan satu lagi, mari menyumbang From Jonghyun To Indonesia and Palestine!!
Baibai!!
Selamat datang di post terbaru gue. Kali ini, gue ga akan bicarain tentang review, baik review novel, review film, review drama korea ataupun review lagu dan review lainnya seperti biasa. For this day, i want share for us something happend with fans SHINee or fans of K-Pop.
This post dedicated to especially Kim JongHyun and the other artist on Korean, the other people who have a mental illness. Biar kita sadar dan paham dengan kondisi orang sekitar kita. Dan sedikit aware sama kondisi mental di dunia.
Oh iya, i'm korean's fans but i'm not Shawol. Bukan berarti juga gue nggak suka SHINee. I'm SMStan. Ketika yang lain bilang kalau gue hanya memandang satu penyanyi atau artis K-Pop dengan sebelah mata kalian salah. Karena gue memandang mereka menggunakan kedua mata gue yang terbuka lebar dan tidak merasa dipaksa untuk menyukai mereka. Dan kalau kalian bilang, berita menggemparkan tentang JongHyun itu membuat Indonesia ikut gempar, iya gue akui cukup gemparlah dikalangan anak K-Pop. Kalian pasti bilang, "Lebay, ih. Orang dia aja nggak kenal lo, kenapa lo mesti rela capek-capek nangis sampai mau bunuh diri karena dia. Gila." Hey guys, it's not a simple case. Ini masalah kita mencintai seseorang dan seseorang itu pergi untuk selamanya. Ketika lo kehilangan orang yang lo sayang juga pasti lo akan nangis kejer bahkan sempat terbesit sama lo untuk nyusul mereka, kan? Jadi jangan bilang mereka itu lebay. Iya, dibeberapa masalah mereka berlebihan. Tapi sesuatu yang berlebihan itu bukan hal buruk yang pantas untuk lo jadikan bahan cemooh atau lelucon. Seorang penulis salah satu cerita Wattpad juga menyampaikan ini ke para pembacanya. "Setiap manusia punya hak untuk sedih, depresi, kecewa dan marah. Gak salah. Kita semua punya fasenya dan ga perlu malu untuk jadi semenyedihkan itu."
Ketika gue terus membaca itu secara berulang-ulang, gue cuman bisa tersenyum. Karena apa? Karena gue pernah ada diposisi itu. Gue ada di fase yang sangat amat menyedihkan padahal mungkin bagi kalian itu biasa aja. Itu gue-nya aja yang berlebihan. But guys, itu masa gue. Kalian tahu apa yang terbesit saat itu? Saat ketika gue mencintai sekelompok boyband yang pentolannya cukup terkenal, lalu gue mulai jadi fanatik dan sering mengalami mood swing ketika beberapa hal yang nggak gue inginkan terjadi pada mereka. Bahkan apa yang mereka lakuin saat ini, belum seberapa sama gue yang bisa 'nangis' hanya karena beberapa member boyband yang gue suka keluar. Itu belum seberapa dengan apa yang mereka rasakan saat ini ketika gue hanya uring-uring nggak jelas saat konser mereka diadakan di Indonesia.
'Ah, ternyata benar. Fase itu ada dalam hidup gue.' Gue menjadi manusia paling menyedihkan hanya karena mereka. Gue menjadi sangat tak terkendali ketika gue menyayangi mereka dan menganggap mereka sebagai orang yang pantas untuk disayangi. Gue tau, mungkin sekarang kalian -orang-orang yang tidak berada dalam posisi itu atau kalian belum pernah berada di posisi itu, menganggap ucapan gue konyol, tapi percayalah, fase itu akan muncul dalam hidupmu. Bukan bicara tentang konteks 'Korean Halluy' tapi tentang bagaimana lo mengagumi seseorang dan seseorang itu bukan orang yang bahkan bisa lo gapai.
Mereka yang menggilai artis korea bukan robot yang dipaksa untuk menyukai seorang pria yang berjuang untuk sembuh dari depresinya. Mereka yang mencintai artis korea bukan sebuah lelucon yang bisa kalian cemooh kayak gitu. Mereka punya hati dan saat ini hati mereka sedang rapuh karena kehilangan sosok yang mereka sayangi dan mereka cintai. Bukan hal yang wajar untuk kalian mencemooh atau bahkan menjadikan ini bahan lelucon.
Come on. Open your mind. Lihat sekeliling lo. Saksiin berapa banyak juta orang yang ada di bumi ini yang tersiksa hanya karena ucapan or your statement yang kadang nggak pake 'O'. "Mulutmu harimaumu" dan "Tanganmu juga harimaumu". Jangan biarkan kejadian yang sama terulang untuk beberapa kasus lainnya. Kematian bukan sesuatu hal yang lucu. Dan kematian bukan tentang bagaimana seseorang action tapi tentang bagaimana seseorang itu bisa merelakan dan meluapkan perasaan mereka hanya karena ditinggal. Jangan bandingkan kematian Jonghyun dengan kejadian yang ada di Palestina. Itu beda, guys. Konteksnya aja udah beda.
Alasan kedua kenapa gue akhirnya angkat bicara adalah karena gue pengen buat ini sebagai self-reminder buat kita semua. Kalau ternyata depresi itu bukan sesuatu yang remeh. Kalau ternyata kita harus sadar sama kondisi diri kita sendiri, aware sama teman kita yang mungkin kelihatannya baik-baik aja tapi punya beban berat dipundaknya, aware sama keluarga kita yang mungkin mereka kelihatan cerita tapi ternyata punya cerita tak terduga dibalik itu semua. Pokoknya aware sama kondisi lingkungan kita. Gue nggak begitu paham sama depresi tapi yang gue tahu, depresi bisa menjadi penyebab kematian. Angka kematian orang yang bunuh diri paling besar di korea itu disebabkan karena depresi.
Gue baca salah satu artikel yang membicarakan tentang kematian Jonghyun dan itu karena SAD yang dialami. SAD sendiri adalah salah satu jenis depresi yang dikarenakan perubahan musim. Bagi kita yang hidup hanya di dua musim, hal ini tidak terlalu berpengaruh (tapi bukan berarti kalian bisa sepele sama ini). SAD bisa mengganggu mood seseorang dikarenakan pergantian musim. Katanya orang terlihat lebih ceria ketika musim semi namun menjadi sedih dan lelah atau bahkan memiliki tingkat depresi yang tinggi ketika musim dingin tiba.
Mental illness bukan sesuatu yang asing buat kita. Banyak jenis-jenis mental illness yang harus kamu ketahui. Setidaknya kerangka luarnya aja. Tapi back to us, kalau lo mau sih. Kalau enggak ya udah, jalani aja hidup lo seperti biasanya.
Next post, mungkin gue akan mulai post beberapa hal tentang mental illness bahkan tentang penyakit-penyakit jiwa lainnya. Hitung-hitung gue berbagi ilmu. Senang bisa berbagi dengan kalian.
Untuk Shawol, SMStan, Fans of KPop, tetap semangat! Saling menjaga satu sama lain dan saling menghargai satu sama lain. Kita keluarga dan selamanya akan menjadi keluarga.
Btw, gue ada info untuk yang di Medan.
Project 100 roses+balloons for Kim Jonghyun by Kpopers Medan
Acara : 100 roses+balloons for Jonghyun
Hari : Sabtu, 23 Desember 2017
Jam : (kumpul jam 13.00) 14.00-selesai
Tempat : Taman cinta pintu 1 USU
Dresscode : Putih 📌Bunga, balon, handbanner, dan sticky notes sudah disediakan dari kami. Kalian nanti tinggal patungan buat bunga dll nya itu aja. Gamahal kok^^ 📌Diharapkan membawa pulpen/pensil masing2 untuk menulis "stickynotes hope for kim jonghyun"
📌Yang tau lokasinya lgsg dateng aja gapapa
Cp ke bidadari tak bersayap👇🏻
— WA: 082114058597 (nuna)
083199098511 (bby)
Kuy datang.
Dan satu lagi, mari menyumbang From Jonghyun To Indonesia and Palestine!!
Baibai!!
Langganan:
Postingan (Atom)
Review Novel : Serangkai Karya Valerie Patkar
Review “Serangkai” Karya Valerie Patkar Judul : Serangkai Penulis : Valerie Patkar No. ISBN : 97862304029876 Penerbit : Bhuana...
-
Review “Serangkai” Karya Valerie Patkar Judul : Serangkai Penulis : Valerie Patkar No. ISBN : 97862304029876 Penerbit : Bhuana...
-
NOIR : Hidden Deadly Sins Identitas buku Judul : Noir: Hidden Deadly Sins Penulis ...
-
Annyeonghaseyo, chingeudul!! Selamat datang di blog ini, silakan nikmati apapun yang gue buat tulus dari hati selama masa-masa pengangguran...