Saat ini, masyarakat sudah tidak merasa asing lagi dengan istilah kesehatan mental. Bahkan bisa dikatakan bahwa mereka sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan mental tersebut. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia yang dibuat oleh World Federation for Mental Health yang jatuh pada tanggal 10 Oktober. Tujuannya agar masyarakat menaruh perhatian lebih terhadap masalah kesehatan mental dan dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari (Sugiyanto, 2011). Kesehatan mental ialah kondisi psikologis di mana individu menyadari kemampuannya, mampu menghadapi stres dan menyelesaikan dengan cara positif, mampu bekerja produktif dan efisien dan mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan di mana ia berada (World Health Organizatioin dalam Herman & Llopls, 2005).
Setiap
tahunnya, Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati namun dengan teman yang
berbeda-beda. Pada tahun 2018, World Federation for Mental Health mengusung
tema “Young People and Mental Health in A Changing World” yang artinya
diharapkan tumbuh generasi baru yang bahagia, tangguh dan sehat mental dalam
menghadapi perubahan dunia ini. Ini penting untuk dilakukan karena melihat
perubahan yang terjadi saat ini maka besar kemungkinan generasi penerus bangsa
akan semakin dihadapkan pada permasalahan yang lebih kompleks lagi. Tidak hanya
dalam keluarga, namun dari berbagai aspek termasuk pendidikan, pekerjaan dan
gaya hidup yang dapat memicu terjadinya stress, penggunaan alkohol dan
obat-obat terlarang, perilaku seks bebas dan resiko lainnya. Kesehatan mental
generasi muda akan mencerminkan kesehatan dan masa depan bangsa (Ikatan
Psikologi Klinis Indonesia, 2018).
Mengapa
kesehatan mental itu menjadi penting? Karena hal ini merupakan bagian integral
dari kesehatan. Sesempurna apapun fisik yang dimiliki, bila jiwa kurang sehat,
maka kualitas hidup seseorang akan berkurang. Orang dengan mental yang sehat
dikatakan dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain, bisa mempercayao orang lain serta merasa
senang menjadi bagian dari kelompok tersebut.Menurut Schneiders dalam Semiun
(2006), ada sembilan kriteria orang yang sehat mental, yaitu: efisiensi mental,
pengendalian dan integrasi antara pikiran dan perilaku, integrasi motif-motif
serta pengendalian konflik dan frustasi, perasaan dan emosi yang positif juga
sehat, ketenangan dan kedamaian pikiran, sikap yang sehat, konsep diri (self concept) yang sehat, identitas ego
yang adekuat, serta memiliki hubungan yang adekuat dengan kenyataan.
Lalu
bagaimana cara meningkatkan agar masyarakat memiliki mental yang sehat? Mental
Health Council of Australia (MHCA) membagikan 10 tips yang dapat dilakuakn
untuk menjaga kesehatan mental (Muhammad, 2012), yaitu :
1.
Rencana
hidup. Ada baiknya kita selalu fokus pada tujuan hidup dan tetap tenang dalam
menjalani hidup. Sebaiknya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan
menuliskan tujuan-tujuan hidup yang baik dan yang ingin dicapai dalam per-hari,
per-minggu, per-tahun bahkan dalam jangka panjang sekalipun. Dalam perencanaan
ini, tulislah berdasarkan prioritas dan cobalah untuk mencapainya satu per
satu. Tapi ingat, sebaiknya apa yang hendak diraih adalah hal yang realistis.
2.
Lakukan
diet yang sehat. Diet bukan berarti membatasi apa yang hendak dimakan, tetapi
juga memperhatikan apa yang akan dimakan. Ada baiknya makanan yang dipilih
memiliki kandungan nutrisi yang sehat. Gizi yang baik tidak hanya baik untuk
kesehatan fisik saja tetapi juga untuk kesehatan mental.
3.
Mendengar
musik. Walaupun terdengar ringan, namun seringkali orang-orang menganggap bahwa
kegiatan ini tidak memiliki makna. Padahal, dengan mendengarkan musik dapat
membantu merilekskan dan mengurangi stress terhadap individu. Hal ini bisa
dilakukan saat sedang bekerja atau mengerjakan tugas.
4.
Istirahat
yang cukup. Kurang tidur dapat meningkatkan stres, perubahan mood, kelelahan
dan mengganggu mental seseorang. Jika merasa lelah, sejenak sisihkan waktu
untuk beristirahat dan jangan lupa minum air hangat. Sebaiknya, matikan alat
elektronik berupa handphone sebelum 30 menit menjelang tidur.
5.
Kurangi
ketergantungan. Jika kamu seorang yang candu akan rokok ataupun alkohol, ada
baiknya untuk mengurangi. Bahkan lebih baik lagi jika bisa menghentikannya.
Karena hal ini akan merusak kesehatan baik fisik maupun mental.
6.
Mematikan
alat-alat elektronik. Tidak hanya mengurangi candu terhadap rokok dan alkohol,
kamu juga harus mengurangi ketergantungan akan barang-barang elektronik seperti
handphone, laptop dan televisi. Setidaknya lakukan ini 5 sampai 10 menit
perhari. Sebagai gantinya, kamu bisa berolahraga atau berjalan-jalan keluar.
7.
Bersosialisasi.
Adanya media sosial memang memudahkan kita untuk berinteraksi satu sama lagi,
tapi komunikasi dengan tatap muka membuat kamu merasa lebih bahagia.
8.
Menjadi
orang yang lebih aktif. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang dapat
menjadi saran kamu untuk menyalurkan hobi, kegemaran dan aktifitas-aktifitas
positif lainnya. Hal ini juga dapat dianggap sebagai cara untuk menjaga
kesehatan mental.
9.
Berolahraga.
Walaupun hanya 10 sampai 15 menit, ternyata dengan berolahraga kamu dapat
meningkatkan kesehatan kamu baik secara fisik maupun mental. Minimal lari atau
bahkan sekedar jalan di sekitaran rumah.
10.
Cari
dukungan atau pelayanan. Jangan takut atau malu mendatangi dokter untuk
berkonsultasi. Karena setiap manusia memiliki masalah dalam kehidupannya dan
mungkin sulit untuk membagikannya dengan orang lain.
Daftar
Pustaka
Herman,
H., & Jane-Llopls, E. (2005). Mental health promotion in public health. Global Health Promotion, 42.
Ikatan
Psikologi Klinis Indonesia. (2018). Hari kesehatan jiwa sedunia 10 Oktober 2018
: Generasi muda yang bahagia, tangguh dan sehat jiwa menghadapi perubahan dunia
[Web log post]. https://ipkindonesia.or.id/pernyataan-ipk-indonesia/2018/10/hari-kesehatan-jiwa-sedunia-10-oktober-2018-generasi-muda-yang-bahagia-tangguh-dan-sehat-jiwa-menghadapi-perubahan-dunia-/.
Diakses pada 2 Januari 2019.
Muhammad,
D. (2012). Sepuluh tips untuk kesehatan mental. https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/10/10/mbors0-sepuluh-tips-untuk-kesehatan-mental. Diakses pada 2
Januari 2019.
Semiun,
Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sugiyanto.
(2011). Selamat hari kesehatan mental se-dunia. Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Selamat membaca. Boleh kunjungi juga yang ada di webnya. Banyak artikel menarik soalnya.
Terima kasih.