Alasan
pernah kali aku nonton itu karena lagi gabut dan nggak ada kerjaan. Liburan
semester yang panjang dan tanpa ada kegiatan bermanfaat membuat aku hanya
malas-malasan sampai terbersit keinginan untuk menghabiskannya setidaknya
dengan cara yang unik –ya, walaupun akhirnya justrunya kejebak dengan hal yang
juga tidak bisa dibilang memiliki manfaat. Hehehe
Film
“Stip dan Pensil” hanya menceritakan tentang empat bersahabat yang memiliki
status ekonomi tinggi namun anehnya jika di sekolah biasanya anak borju sering
membully tapi di film ini mereka
justru di bully. Bukan di bully dalam artian yang parah, namun
tetap ada yang namanya diskriminasi dan sebagian besar murid memandang mereka
dengan sebelah mata. Mereka adalah Tony, Agi, Bubu dan Saras. Anak-anak borju
ini memiliki musuk tetap yaitu Edwin and
the gank.
Suatu
hari, guru sosiologi yang baru memberikan mereka tugas esai. Tugas esai
tersebut akan dipilih oleh gurunya dan kemudian diikutkan dalam Lomba Esai
tingkat Nasional. Mulai keempatnya berpikir untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Awalnya mereka ingin membahas tentang diskriminasi yang mereka dapat dari
lingkungan sekolah, namun Agi –seorang yang lebih bijaksana diantara
keempatnya- berkata, “Kita mau ngurangi musuh bukan nambah musuh.”
Lalu
kemudian mereka dipertemukan dengan seorang pengamen yang menipu mereka ketika
mobil yang mereka gunakan pecah ban. Bocah tersebut mengancam akan memanggil
perampok mobil yang biasa berkeliaran di sana. Namun Saras segera menahannya
dan menyuruh Bubu untuk menyogoknya sesuai dengan uang yang akan diberikan oleh
si perampok. Nah, melalui pertemuan inilah Agi memberikan ide untuk esai
mereka. Berbekal dari bocah batak bernama Ucok, keempatnya memulai sekolah
darurat yang mereka namai TOGIBURAS.
Namun
keadaannya tidak berjalan baik. Anak-anak tetap lebih memilih untuk mengamen
daripada mengikuti sekolah tersebut. Kecuali jika mereka mendapatkan imbalan
berupa uang agar mereka mau mengikuti sekolah tersebut. Keempatnya setuju, lalu
mereka mengajar anak-anak tersebut selama 2 minggu dengan cara yang salah namun
tidak memberikan dampak. Dan hal itu mengundang banyak masalah secara perlahan.
Sekolah mulai membicarakan mereka lagi, Edwin semakin gencar menyari kesalahan mereka,
Richard yang merasa harus untuk memberitahu sekolahan tentang cara mereka
tersebut.
Hal
apa yang mereka lakuin terasa sia-sia, begitu menurut Toni. Bedanya dengan Agi
yang merasa bahwa hal yang mereka lakuin itu bukan tentang menang essay atau
enggak, tapi tentang pengabdian. Bubu juga mengatakan hal yang sama walau ia
masih memikirkan tentang lomba esai yang akhirnya di menangnya oleh Edwin dan
teman-temanny, ia bukan merasa kalah tapi ia hanya ingin mereka dihargai atas
kerja keras mereka selamanya ini. Dan saras, selaku pribadi yang keras dan
semangat mengatakan bahwa apa yang sudah di mulai harus diselesaikan sampai
tuntas.
Begitulah
kisah keempat sahabat terseut. Melalui kerasnya perjuangan dan rintangan dalam
menciptakan sekolah darurat namun mereka merasakan manfaatnya dalam kehidupan
mereka. Ada makna tersembunyi yang bisa kita ambil dari film ini. Bahwa bukan
tentang kaya atau miskinnya kamu, tapi tentang bagaimana kamu tulus melakukan
sesuatu tanpa berharap apapun dari orang lain. Mungkin kamu akan merasakan apa
yang mereka rasakan, di anggap sok, dianggap sombong, atau hal lainnya yang
tidak sesuai dengan diri kamu. Tapi ingat kalau kamu sudah memulai, maka kamu
juga yang harus mengakhirinya.
Selain
kita inspirasi yang mereka buat, film ini juga memberikan sedikit bumbu-bumbu
percintaan (Saras dan Edwin yang dipertemukan pada satu frame kisah SMA), persahabatan dan keluarga (saat Koh Salim bertemu
dengan anaknya yang sudah pulang dari Amerika dan bakti seorang anak terhadap
orangtuanya). Pokoknya film yang patut ditonton oleh semua orang. Dan lagi, ada
lucu-lucunya juga loh. Cara merekan memeran para tokoh juga pas dan sesuai
kadar.
Sekian review film kali ini. Untuk pertama kalinya aku review film Indonesia muehehe. Semangat!! Jangan mendiskriminasi seseorang kalau kamu tidak ingin didiskriminasi suatu hari nanti. Go Fight!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar